Program Orang Tua Angkat Majukan UMKM Jamu Dan Obat Herbal Jateng Republika Online

Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia

Program Edukasi Sosialisasi Tanaman Obat dan Fitomedika untuk Usaha Kecil Menengah Republik Jawa Tengah Online, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (PEMBROF) mendukung berbagai program yang dicanangkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia untuk meningkatkan mutu dan keamanan . Produk jamu tradisional dari usaha mikro, kecil dan menengah lokal.

Dengan demikian, program BPOM RI akan membantu memastikan produk tanaman tradisional semakin dipercaya masyarakat karena keamanannya terjamin.

Taj Yassin Memon, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wakil Gubernur), mengatakan dalam acara untuk membantu usaha kecil dan menengah dalam pengobatan tradisional: di bidang fitoterapi dan bidang fitoterapi, Kamis (31 Januari 2022) di Tentrem Hotel Semarang, Semarang, untuk mendukung pemasaran jamu nasional melalui pemenuhan persyaratan kualitas bahan baku yang berkelanjutan.

Dia mengatakan bahwa pemerintah kabupaten sangat mendukung program "adopsi". Program ini akan memungkinkan usaha kecil dan menengah di bidang obat tradisional dan jamu untuk maju dalam skala yang lebih besar.

Sehingga dapat berdampak pada perekonomian daerah dan menunjang perekonomian nasional. “Perusahaan obat tradisional harus memiliki kemauan untuk maju dan berkembang bersama,” tambahnya.

Bagi masyarakat Indonesia, kata Wagub, jamu bukan hanya obat tradisional, tapi juga sumber pendapatan. Hal ini juga dapat membantu merangsang pertumbuhan ekonomi negara.

Apalagi di era digitalisasi yang memudahkan penjualan berbagai produk herbal secara online di luar negeri.

Di sisi lain, Jawa Tengah sudah dikenal sebagai salah satu sentra jamu di Indonesia. Diantaranya adalah kota Semarang, Surakarta, Sukaharja, Klaten, Boyalali, Tegal dan Chilachap.

Sedikitnya 162 perusahaan bergerak di bidang obat tradisional, 88% di antaranya adalah usaha kecil dan menengah. “Sementara, jamu ditemukan hampir di seluruh wilayah Jawa Tengah,” jelasnya.

Sementara itu, dalam upaya menjamin keamanan produk jamu dari bahan kimia, pemerintah provinsi sangat mendukung kerja BPOM RI untuk memantau dan menindak obat tradisional yang mengandung bahan kimia.

Pengawasan dan penegakan hukum harus diperkuat agar peserta pengobatan tradisional tidak menyimpang dari peraturan yang berlaku. “Agar obat tradisional dan jamu turun temurun di masyarakat tidak ditinggalkan karena kombinasi bahan kimia,” kata Taj Yassin.

Sementara itu, Presiden BPOM RI Penny Kusumastuti Lukita mengatakan BPOM akan membantu pelaku UMKM jamu agar berbagai produk jamu yang berpotensi sebagai jamu dapat menjadi obat melalui perawatan lanjutan.

Melalui penelitian dan pengembangan kemudian akan dikembangkan menjadi obat herbal standar. “Karena dari pertumbuhan ke penurunan, karena ada aspek berbeda yang bisa dikembangkan dengan sisi yang berbeda,” jelasnya.

Diantaranya terus sen, pemerintah daerah, asosiasi perdagangan dan instansi pemerintah. “Semua orang perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas jamu Indonesia tidak hanya di Jawa tetapi di mana-mana di Indonesia,” katanya.

Abdullah Trio tahu tentang Abraham ... Aneh, aneh ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Pemakaian Skincare Agar Hasil Maksimal Membuat Kulit Wajah Glowing Dan Sehat Mommies Daily

Dokter Mukhlas Yasi Alamsyah Ramu Obat Herbal PMK Dari Tetes Tebu, Bakteri Dan Daun Antiradang RADAR SEMARANG

Mengenal Whiteheads Dan Blackheads, Apa Saja Bedanya? Highend Magazine