Kasus Covid 'Meledak', Harga Obat Herbal Di Korut Meroket CNN Indonesia

Kesengsaraan Ekonomi Korut Memburuk Di Tengah Lockdown Covid
Jakarta, CNN Indonesia -

Harga obat herbal non-covand-19 melonjak selama wabah virus corona di Korea Utara. Harganya menjadi dua kali lipat.

Seorang warga Pyongyang utara mengatakan semua obat flu di China telah habis.

"Flu dan obat flu tidak tersedia karena jumlah pasien dengan penyakit arteri koroner meningkat pesat," katanya kepada Radio Free Europe/Radio Liberty akhir pekan lalu.

Sementara itu, harga obat-obatan herbal yang tidak terkait dengan Covad-19 mengalami kenaikan.

Misalnya, harga pil Uwwang Cheongsimhwa yang berisi sekitar 30 herbal berkisar antara 10.000 atau Rp23.000 hingga Rp25.000 (Rp64.000).

Jamu lain Uhang-Angungwa naik menjadi 35.000.000 (4.404.000) dari 15.000.000 (5.175.000), sedangkan jamu Sochewa naik menjadi 8.000.000.

Demam dan kedinginan belum terdeteksi sejak Komite Pusat Pekerja Korea Utara menerapkan sistem evakuasi darurat besar-besaran.

Rumah sakit penuh sesak, tetapi tidak ada cukup obat untuk orang sakit.

Salah satu dokter mengatakan: “Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena [staf rumah sakit] tidak memiliki gejala untuk meringankan gejalanya.

Profesional medis memperingatkan orang-orang yang memiliki akses ke obat flu untuk berhati-hati karena itu bisa menjadi produk palsu.

“Kadang-kadang perusahaan obat dan pengedar narkoba menjual obat flu, tapi kebanyakan palsu. Bahkan ada demam tinggi di provinsi Changjion.

Lonjakan kasus CV-19 di Korea Utara bertentangan dengan fasilitas kesehatan dan kapasitas pengujian negara itu.

Korea Utara dilaporkan telah memulai program vaksinasi massal, tetapi sejauh ini kurang dari 1% dari populasi.

Korea Utara juga memiliki kapasitas pengujian yang terbatas. Hal ini membuat sulit untuk menilai tingkat dan kecepatan epidemi. Ini termasuk meninjau kasus yang dikonfirmasi dan jumlah kematian.

Hingga Selasa malam (16 Mei), 269.519 orang dari Badan Pencegahan Darurat Korea Utara menunjukkan tanda-tanda demam yang diduga terkait dengan Covid-19. Sementara itu, 56 orang dilaporkan tewas.

[Video CNN Sekarat Udang]

(Adalah)

[Video CNN Sekarat Udang]

Tikitock adalah candu elektronik, dan China serta Amerika Serikat takut dicuci otaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Pemakaian Skincare Agar Hasil Maksimal Membuat Kulit Wajah Glowing Dan Sehat Mommies Daily

Dokter Mukhlas Yasi Alamsyah Ramu Obat Herbal PMK Dari Tetes Tebu, Bakteri Dan Daun Antiradang RADAR SEMARANG

Mengenal Whiteheads Dan Blackheads, Apa Saja Bedanya? Highend Magazine