Kualitas Udara Buruk, Apa Dampaknya Pada Kesehatan? Ini Kata Dokter
Kualitas udara buruk, bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan? Kualitas udara di dalam dan sekitar Jakarta diketahui berada pada kategori sangat tidak sehat atau sangat tidak sehat. Kualitas udara yang buruk akibat polusi dapat mempengaruhi kesehatan.
Data diambil dari IQAir Records pada Senin (20/06/2022) pukul 06:00 WIB, terulang keesokan harinya, Selasa (21/06/2022) pukul 06:33 WIB.
Menurut publikasi Kompas.com pada Kamis, 23 Juni 2022, pada 15-21 Juni 2022, kualitas udara Jakarta menempati urutan pertama daftar kota paling tercemar di dunia, diukur pada pagi hari. .
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta melaporkan tingginya tingkat pencemaran udara di Jakarta yang mengakibatkan peningkatan PM2.5 di wilayah tersebut.
Peningkatan pencemaran udara terjadi karena meningkatnya kelembaban, kemudian intensitas proses penyerapan, perubahan kondisi dari gas menjadi partikel atau polutan udara sekunder.
Terkait hal itu, Pusat Pernafasan Nasional FKUI-Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, dr Ifriadi Ismail, Sp.P(K) menyatakan pencemaran udara. Ini memiliki dampak serius pada kesehatan manusia.
Polutan seperti PM2.5, ozon, sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dll dapat menyebabkan gangguan kesehatan mulai dari efek akut hingga jangka panjang.
Kualitas udara buruk, bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan? Berikut 4 alasan dokter menyebut kualitas udara di Jakarta buruk menurut BMKG.
Menurut Efraidi, dampak akut pencemaran udara berdampak langsung terutama terhadap kesehatan paru-paru, sistem pernapasan, dan organ tubuh lainnya.
“Iritasi mata, seperti mata merah. Kemudian hidung, pilek, bersin-bersin, iritasi saluran pernapasan atas,” jelas Kompas Efraidin, Jumat (24 Juni 2022).
“Selama tidak ada iritasi pada saluran pernapasan bagian bawah, kadang terjadi peradangan, disertai sakit tenggorokan, batuk, biasanya sakit tenggorokan,” lanjutnya.
Selain itu, polusi udara mengancam memperburuk kondisi mereka yang telah menderita penyakit pernapasan akut atau infeksi saluran pernapasan akut atau asma, penyakit jantung, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
PM2.5 sendiri adalah kumpulan dari banyak zat yang sangat kecil, sekitar 30 kali lebih kecil dari rambut. Zat ini bisa masuk ke paru-paru bahkan sampai ke pembuluh darah.
“Jadi bukan hanya paru-paru, bisa menyebabkan serangan jantung pada penderita penyakit jantung. Ada juga yang seperti gas CO, gas CO bisa menyebabkan keracunan yang toksik dan fatal,” kata dr Ephraidi menjelaskan efeknya. Kualitas udara yang buruk pada kesehatan manusia - buruk.
Kualitas udara buruk, bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan? Inilah yang dikatakan dokter tentang Laporan Kualitas Udara Dunia 2021: Tidak ada negara yang memenuhi pedoman WHO.
Komentar
Posting Komentar