BPOM Dorong Kemandirian Produksi Obat Herbal Lokal
BPOM Dorong Produksi Obat Jamu Nasional Mandiri, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggalakkan kerjasama dengan berbagai lembaga untuk mendorong kemandirian jamu.
Pergerakan ini menyebabkan terhambatnya operator komersial dalam pengadaan bahan baku berkualitas berkelanjutan setelah pembuatan obat herbal.
Hal ini tentu mempengaruhi kualitas dan daya saing tanaman obat tradisional.
Saat ini 25% bahan baku yang digunakan dalam produksi farmasi diimpor, bahan baku merupakan komoditas pertanian yang paling menguntungkan dan diekspor dalam jumlah besar.
Selain itu, keterbatasan pengolahan hasil pertanian sebagai bahan baku pembuatan jamu menjadi kendala utama dalam produksi jamu tradisional.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Kusumastuti Lukito mengatakan produksi jamu tradisional tidak boleh mandiri atau bergantung pada produk impor. )
Penny juga mengatakan jamu tradisional memiliki nilai tradisional dan produknya terkait dengan alam. Penny pun mengungkapkan harapannya.
“Obat-obatan herbal ini memiliki nilai tradisional, diharapkan pemerintah mengutamakan obat tradisional yang berbahan dasar alami, sehingga kita akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (BPOM) sebagai pemasok produk pertanian. Meningkatkan kualitas dan daya saing.” Produk obat tradisional dalam bentuk hibrida pada 4 Agustus 2022.
Sebelumnya, pada Juli 2022, BPOM menyelenggarakan Pelatihan Pemangku Kepentingan Bisnis IEBA untuk meningkatkan kesadaran di antara pemasok bahan baku obat alami tentang kondisi pembuatan obat tradisional.
Saat itu, para pelaku ekonomi IEBA menandatangani komitmen untuk mendukung mutu dan kemandirian obat tradisional Indonesia, suatu kegiatan yang bertujuan membantu UKM atau pelaku industri kecil yang kesulitan mendapatkan bahan baku yang berkualitas.
plt Yuli Vidyastuti, Kepala Pusat Penelitian Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional, menjelaskan banyak masalah yang terkait dengan bahan baku tradisional, termasuk 85% bahan baku diperoleh dari sumber yang tidak jelas atau liar.
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada informasi tentang permintaan, informasi tentang bahan apa yang dibutuhkan, pada tahap awal produsen dikuasai oleh pengepul dan bukan oleh petani, tidak ada informasi tentang rantai pasok dan pasar. Terbuka, teknologi. Hulu dan hilir belum berkembang. dikembangkan
Lihat lebih banyak berita dan artikel di Google Berita
Tonton video terpilih di bawah ini:
Konten premium Masuk / Daftar untuk informasi lebih lanjut Nikmati konten premium
Komentar
Posting Komentar