Kesiapan Protokol Kesehatan Untuk KTT G20 Terus Dimatangkan Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan
Jakarta, 13 Oktober 2022
Ahmed Farchani, Direktur Pengawasan dan Karantina Kesehatan, mengatakan persiapan protokol kesehatan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 sudah hampir rampung dan saat ini sedang dalam tahap akhir.
“Protokol kesehatan terus kita siapkan hingga KTT G20. Kami berharap dengan pengembangan dan penerapan protokol kesehatan, KTT G20 dapat terselenggara dengan aman dan tidak membahayakan kesehatan,” kata Direktur Utama Farchani dalam konferensi pers #G20update, Kamis (13 Oktober).
Direktur Fahranni menjelaskan, pengembangan protokol kesehatan ini mencakup aturan kesehatan yang berlaku sebelum kedatangan setiap delegasi, di bandara, di tempat pertemuan dan sebelum pulang.
Direktur Farchani mengatakan aturan ini harus dipatuhi oleh semua tamu sebagai komitmen negara-negara anggota G20 untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan penyakit menular lainnya.
“Selama KTT G20, ada beberapa aspek protokol kesehatan yang harus ditinjau oleh semua peserta sebelum keberangkatan dan setibanya di Indonesia, seperti menunjukkan bukti vaksinasi dosis penuh dan mengajukan aplikasi PeduliLindung oleh non-VVIP untuk mendaftarkan tamu. Program PL ini sekarang tersedia dalam 13 bahasa,” jelas Direktur Farchani.
Selain itu, demi keselamatan dan keamanan pasien, tamu VVIP yang hadir wajib menjalani RT-PCR 1x24 jam sebelum acara dan pengiriman antigen secara cepat kepada seluruh delegasi.
Tamu harus memeriksa suhu tubuh dan memindai QR PeduliLindung setiap kali memasuki fasilitas. Jika suhu >37,5 °C, RT-PCR harus dilakukan.
Pengambilan sampel akan dilakukan oleh tim medis yang terdiri dari tim pengendalian penyakit dan faktor risiko, tim sampling, dan tim laboratorium.
"Kami telah menyiapkan pos pemeriksaan di Hotel Apoorva dan semua hotel resmi G20 tempat para delegasi menginap," kata Direktur Farchanni.
Selama KTT G20, 300 petugas kesehatan yang berdedikasi pada protokol kesehatan akan ditempatkan di tempat tersebut untuk mendukung layanan kesehatan yang prima.
Selain staf medis yang berdedikasi pada protokol medis, staf medis lainnya juga bersiaga di venue G20, termasuk dokter umum, ahli jantung/spesialis penyakit dalam, konsultan kardiologi, ahli anestesi, dan perawat unit perawatan intensif.
"Para tenaga kesehatan ini akan bergabung dengan seluruh delegasi dengan kasus positif Covid-19 atau penyakit menular lainnya," kata Direktur Farchani.
“Jika anggota delegasi membutuhkan (pelayanan medis), mereka dapat menghubungi pejabat yang telah kami tempatkan di hotel tempat delegasi menginap,” tambah Direktur Farchani.
Di bidang pelayanan kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah membentuk klinik, unit perawatan intensif mini dan tim ambulans keliling yang terdiri dari tenaga medis.
Fasilitas kesehatan diperkuat dengan penyediaan ambulans dan penetapan 7 rumah sakit internasional sebagai rumah sakit rujukan konferensi G20, yaitu RSUP Prof. Dr. dr. IGNG Ngorah, RS. Universitas Udayana, RS Bali Mandara, RS Bayankar, RS Silom, RS BIMC Nusa Dua dan RS Taka. Udayan 2.
“Rumah sakit ini kami rancang sebagai rumah sakit rujukan bagi mereka yang dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat,” kata Direktur Farhani.
Meski tahap persiapan sudah hampir selesai, Kementerian Kesehatan tetap melakukan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh elemen terkait untuk memastikan protokol medis sudah 100% siap untuk KTT G20 beberapa hari sebelum acara.
Hotline Coronavirus: 119, ext. 9. Berita ini dilaporkan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Umum Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi hotline "Halo" Kementerian Kesehatan: 1500-567, SMS 081281562620, Fax (021) 5223002, 52921669 dan email contact@kemkes.go.id (MF).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Kota Nadia Tarmiz, m. Epid
Komentar
Posting Komentar